Wisata Pondok Pesantren Kebangaan Indonesia

Katakan Cinta untuk Indonesia-Wisata Pondok Pesantren Kebanggaan Indonesia. (Ponpes Wali Songo (Ngabar) & Ponpes Darussalam (Gontor).

opening statement: "Jika sulit untuk bicara, tak perlu mengucap apa pun. Diamlah, dan ijinkan hati, air mata menjadi juru lapor, juru keluh, dan juru bicara”
Kutipan kalimat dari cerpen seorang santri “malaikat itu mendoakan penduduk bumi yang tidak lalai, penduduk bumi yang mau tahajjud saat jutaan manusia terlelap lalai”

Berawal dari ajakan seorang senior pascasarjana SI ITS Surabaya, namanya Faturrahman dan kebetulan di pondok yang akan dikunjungi ada seorang Ustadz
yang juga merupakan teman dari temannya saya, namanya Mas Faiz.

Kunjungan kami awali ke Pondok Pesantren Wali Songo (warna hijau) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Ngabar yang terletak di kabupaten Ponorogo tepatnya di desa Ngabar, kecamatan Siman, kabupaten Ponorogo. 
Keesokan harinya berlanjut ke Pondok Pesantren Gontor (gambar bertuliskan Gontor) yang juga merupakan lokasi syuting film Negeri 5 Menara. Gontor sendiri bukan nama Ponpes ini. Gontor merupakan nama desa tempat pertama kali Ponpes ini berdiri. Nama Ponpesnya adalah Pondok Pesantren Modern Darussalam. Darussalam sendiri dikonotasikan dengan Kampung Nan Damai.
Setibanya di Gontor, kami pun melakukan sedikit jeprat-jepret, tanpa disengaja berjumpa dengan salah seorang santri namanya Afrizal (Baju Muslim berwarna Biru) yang juga merupakan dari Indragiri Hilir, Riau. Tepat dibelakang saya adalah Menara Masjid Utama Ponpes Gontor, yang menjadi screen opening dalam film Negeri 5 Menara, sayang gambarnya gelap dan kabur (sengaja, jaga pandangan :D)

Di Gontor / di Ngabar, satu kamar asrama rata-rata diisi oleh sekitar 20-40 santri, tergantung luas kamar. Mereka menyusun kotak atau lemarinya di sekeliling kamar dan menumpuk lembar-lembar kasur di sudut tertentu. Ketika waktu tidur tiba, kasur digelar berjajar di atas lantai. 


Pasca bebarapa kali mengikuti sholat berjamaah di Masjid Ponpes Wali Songo, benar-2 menyejukkan Qolbu, Jiwa dan Fikiran, sepertinya pelukis ternama pun sulit menggambarkan ketenangan hati yang dirasa. Beberapa orang santri ada yang sudah shalat, ada yang masih mendengkur berselimut sarung. Sebagian sedang sholat sunah, sebagian duduk membaca alquran, sebagian yang lain duduk sambil berdzikir. Iqomah dikumandangkan, semua berdiri serentak, shaf ditata seperti barisan pasukan yang siap berperang.

Indonesia begitu Indah teman, kurangi berfikir untuk liburan ke luar negeri, di Tanah kita tersimpan banyak wisata yang memberi pelajaran berharga, terutama pesan moral dan aqidah. Hari ini, kami harus kembali melanjutka rute-2 kami sebagai pelajar.

Man Jadda Wa Jadda

0 komentar: