Apakah Tugas Akhir / Skripsi Jurusan Sistem Informasi) wajib menghasilkan Aplikasi / Software / Sistem Informasi tertentu

Ini saya carikan Pencerahan atas kegalauan 6 mahaiswa yg dua hari lalu curhat, sekaligus masukan positif untuk #saya, rekan-2 #Dosen #Pengajar tentang "Apakah Tugas Akhir / Skripsi di jurusan kita (Sistem Informasi) wajib menghasilkan Aplikasi / Software / Sistem Informasi tertentu". #Doktrin itu #Brutal.


Poin 3. "Masalahnya ketika orientasinya adalah produk software, ternyata bagian terpenting dari pengembangan software malah dihilangkan. Fase planning, yg berisi proses mengembangkan ide, feasibility analysis, economic analysis (benefit, roi, bep) malah dihilangkan, dengan alasan orang komputer ga ada urusan ekonomi ... alamak"

Dari Syekh Romi Satria Wahono (Founder Ilmukomputer.com).
Kemarin diminta teman-teman jurusan teknik informatika Poltek Negeri Jakarta (PNJ) utk ngisi workshop sehari yg temanya serabutan, tentang research methodology dan systems analysis and design, intinya menengahi silang pendapat antar dosen bagaimana bentuk tugas akhir dan skripsi yang benar dan sesuai dengan level D4 dan S1.

Kalau mau dihitung, sejak awal tahun 2016 saja lebih dari sepuluh kampus mengundang saya untuk tema yang sama. Beberapa catatan saya dari mengisi dan berdiskusi di puluhan kampus saya sarikan di bawah:

1. Doktrin bahwa penelitian tugas akhir itu harus jadi produk itu benar2 terserap secara keliru dan brutal ke seluruh dosen.
2. Produk orang komputer itu harus dalam bentuk aplikasi, ini juga kesalahan besar berikutnya. Kalau memang ini sasaran akhir dari pendidikan D4/S1, sebaiknya semua mata kuliah dihapus saja, diganti dg pemrograman dasar/lanjut dan systems analysis and design saja. Kasihan mahasiswa karena mata kuliah computer graphics, information retrieval, data mining, teknik kompilasi, dsb hanya jadi aksesoris belaka.
3. Masalahnya ketika orientasinya adalah produk software, ternyata bagian terpenting dari pengembangan software malah dihilangkan. Fase planning, yg berisi proses mengembangkan ide, feasibility analysis, economic analysis (benefit, roi, bep) malah dihilangkan, dengan alasan orang komputer ga ada urusan ekonomi ... alamak.
4. Banyak dari kita yg melupakan konsep penting computing bahwa aplikasi dan komputer itu datang utk efisiensi pekerjaan kita. Divisi IT itu bukan cost center, justru divisi yg diminta memikirkan bagaimana mengurangi cost dan meningkatkan income perusahaan dengan IT.
5. Bidang software engineering itu disangka bidang yg penelitiannya tentang pembuatan software dan bentuk akhirnya adalah suatu software. Padahal software engineering itu researchnya tentang pengembangan metodologi untuk pembuatan software. Jadi topiknya harusnya ttg pengembangan metode utk requirement gathering, software testing, software maintenance, software architecture, dsb.
6. Efek dari masalah 1-5 adalah ratusan ribu sarjana komputer kita hasilkan tiap tahun, dg skripsi yg mirip2, buat aplikasi yg seadanya, ga bermanfaat, ga dibutuhkan dunia industri, dan ga pernah berhasil dijual di pasar.

Semoga Bermanfaat. @Saidesank

2 komentar:

Cara Mudah dan Cepat Translate Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia


Cara Mudah Dan Cepat Translate Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia


Cara Mudah dan Cepat Translate Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia – Dengan cara ini anda bisa men-translate (menterjemahkan) Jurnal Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dalam sekejap tanpa perlu copas satu per satu paragraf/kalimat pada jurnal ke Google Translate, sehingga bisa menghemat waktu anda yang berharga. Selain mudah dan cepat, hasil dari translate juga lebih enak dibaca dan dipahami. Hanya membutuhkan waktu 5 menit, anda sudah mampu mentranslate beberapa Jurnal Bahasa Inggris sekaligus. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang harus anda ikuti untuk Translate Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia Yang Mudah Dan Cepat :
1. Perlu diketahui bahwa kebanyakan Jurnal Bahasa Inggris atau Jurnal Intenasional memang berekstensi .pdf, jadi pertama-tama yang harus anda lakukan adalah merubah format Jurnal Bahasa Inggris anda yang semula berformat PDF menjadi Word.
2. Kemudian download dan install software Microsoft Document Translator di sini.
3. Jalankan software Microsoft Document Translator, lalu masuk ke menu SETTINGS > ACCOUNT.
Cara Mudah Dan Cepat Mentranslate Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia
4. Setelah itu isikan Client ID: dengan vebry_exa, Client Secret: dengan Ag+gONlGf76sOJryZGAqle37Vi9nYI23e3LsvCzeMgo= dan Category: kosongi saja, lalu klik tombol Save untuk menyimpan settingan.
Cara Mudah Dan Cepat Menterjemahkan Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia
5. Langkah selanjutkan masuk ke menu TRANSLATE DOCUMENTS.
Cara Mudah Dan Cepat Translate Jurnal Bahasa Inggris Menjadi Bahasa Indonesia
6. Klik tombol Browse.
7. Cari dan pilih Jurnal Bahasa Inggris yang ingin anda translate ke Bahasa Indonesia, lalu klik tombol Open.
Cara Mudah Dan Cepat Mentranslate Jurnal Bahasa Inggris Menjadi Bahasa Indonesia
8. Pada From Language biarkan Auto-Detect dan To Language ganti menjadi Indonesian, lalu klik tombol Go untuk memulai proses translating.
Cara Mudah Dan Cepat Menterjemahkan Jurnal Bahasa Inggris Menjadi Bahasa Indonesia
9. Tunggu proses translating hingga selesai.
10. Setelah proses translating selesai, silahkan klik link Open documents folder untuk membuka folder di mana file hasil terjemahan disimpan, lalu buka file tersebut untuk melihat hasilnya.
Dengan demikian anda telah berhasil Translate Jurnal Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia. Sangat mudah bukan? Sekarang anda tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mentranslate beberapa Jurnal Bahasa Inggris sekaligus. Selain itu ada 2 hal yang perlu anda ketahui mengenai software Microsoft Document Translator yaitu software Microsoft Document Translator membutuhkan koneksi internet untuk translating dan anda harus menginstall software Microsoft .NET Framework terlebih dahulu untuk menjalankan software Microsoft Document Translator. Silahkan Sedangkan klik di sini untuk mendownload software Microsoft .NET Framework versi 4.0.

1 komentar:

Aturan Penggunaan Imbuhan “a, an, the” dalam Bahasa Inggris

Cara mudah belajar bahasa Inggris – Kita sering melihat kalimat atau frase yang mempunyai a, an, dan the didalamnya. Sebenarnya, apa nama ketiga hal tersebut? Perlu Anda ketahui bahwa ketiganya dinamakan dengan article. Pada dasarnya, article merupakan sebuah bagian yang digunakan untuk memodifikasi kata benda.
Bahasa inggris mempunyai dua jenis article yaitu a/an dan the. Kita menyebut kedua bentuk article tersebut sebagai indefinite article dan definite article.
The : Definite article
A/an : Indefinite article
Apa bedanya dan bagaimana cara menggunakannya? The menunjukkan benda yang spesifik dan jelas benda yang mana serta bagaimana wujudnya. Sedangkan a/an menunjukkan benda yang tidak spesifik dan belum jelas wujud serta lokasinya. Sebagai contoh, saya berkata “Let’s go to the bus” kalau hal itu yang saya katakan maka terdapat bus yang spesifik dan kita semua telah mengetahui bus tersebut. Kemudian, saya berkata “Handi, take the book please”, ketika saya berkata maka lawan bicara saya yaitu Handi, telah mengetahui buku apa yang dimaksud.
Berbeda dengan a atau an, misalnya saya berkata “Handi, take a book please”, maka Handi tidak mengetahui buku apa yang harus diambilnya karena sebuah kalimat yang berisi a/an, tidak menunjukkan benda yang spesifik.

Penggunaan a/an secara lebih terperinci
Every night, I take a coffee for my father and we begin talk about business, football, and many other things.  (Dalam kalimat ini, tidak begitu spesifik jenis kopi apa yang dihidangkan. Tidak ada kopi spesifik yang mereka sukai dan tentu mereka bisa saja berganti-ganti jenis kopi.)
Call a policeman when you see the robber walk here. (Kalimat tersebut hanya menunjukkan bahwa seseorang diharuskan untuk memanggil polisi, siapapun itu apakah ia polisi gemuk, kurus, wanita, atau pria, tentu tidak masalah. Karena yang terpenting adalah polisi.)
Ingat bahwa penggunaan a/an harus melihat pada kata huruf yang paling awal di sebuah kata. Jika konsonan, maka gunakanlah a, dan jika vocal maka gunakanlah an. Berikut aturan lengkap sistem penggunaan kedua hal tersebut.
A + Sebuah kata benda yang mempunyai konsonan di awal kata. Contoh : a zoo, a mountain, a chair, a bike, a fan, a book, dan a ruler.
A + Sebuah kata benda yang dimulai dengan bunyi konsonan. Meskipun kata benda ini dimulai dengan huruf vocal, tetapi jika bunyinya konsonan maka sudah pasti tetap menggunakan A. Contoh : a university, a user, dan a unit. Ketiga kata benda tersebut memang diawali dengan huruf vocal, namun kesemuanya dibaca dengan awalan “yoo” (yoo-zer, yoo-nit).
An + Sebuah kata benda yang diawali dengan huruf vokal baik penyebutannya maupun kata-katanya itu sendiri. Contoh : an apple, an airplane, an axe, an ant, an egg, dan an idiot.
Itulah hal-hal yang harus Anda ketahui dalam penggunaan a/an, kemudian pada tahap selanjutnya Anda akan diberikan pemahaman khusus mengenai penggunaan the.
Penggunaan the secara lebih terperinci
I usually read the book in a bus when I go to school. (Kita disini sedang berbicara sebuah buku yang sudah jelas maksudnya. Bisa jadi, seseorang di dalam kalimat tersebut hanya membaca satu buah buku setiap ia berangkat sekolah.)
I am going give you the video game next week. (Video game yang akan diberikan sudah jelas maksudnya, mungkin video game tersebut merupakan video game favorit yang sangat diinginkan oleh lawan bicara seseorang dalam kalimat tersebut.
Secara garis besar, penggunaan the dalam kalimat verbal dan tulisan mencakup kepada hal tersebut. Kemudian, ada aturan penting mengenai penggunaan the dalam sistem geografi yang akan dijelaskan dalam poin-poin berikut ini.
Jangan gunakan The pada sistem Geografi berikut ini:
  1. Sebagian besar negara atau wilayah (Misalkan Canada, China, New Zealand)
  2. Kota, ibu kota kota atau negara (Misalnya Ottawa, Paris, California, France)
  3. Jalan (Misalnya Front Street, Lakeview Avenue, Dogwood Crescent)
  4. Danau (Misalnya Lake Ontario, Lake Placid, Bear Lake, Lake Toba)
  5. Teluk (Misalnya Fundy Bay)
  6. Gunung (Misalnya Kilimanjaro, Krakatau, Mount Everest)
  7. Benua (Misalnya America, Africa, Australia, Asia)
  8. Pulau (Sumatra, Java, Madagaskar)
Gunakan The sebelum nama-nama berikut ini:
  1. Sungai, samudra, laut (misalnya the Mississippi River, the Atlantic Ocean, the Mediterranean)
  2. Teluk yang menggunakan “bay” di awal (misalnya the Bay of Fundy, the Bay of Bengal)
  3. Semenanjung (misalnya the Persian Gulf, the Arabian Peninsula)
  4. Pegunungan (misalnya the Rockies, the Dolomites, the Laurentians, the Bukit Barisan)
  5. Kutub (misalnya the North Pole)
  6. Wilayah geografis (misalnya the Middle East, the South)
  7. Padang pasir dan hutan (misalnya Gobi Desert, the Black Forest)
Kami sudah menjelaskan beberapa hal detail mengenai penggunaan article a/an dan the. Saat ini, giliran Anda mempraktikkannya. Selamat mencoba.

1 komentar:

Ketika Nemuk Stick Store di Surabaya

Terinspirasi membuat notes ini oleh pertanyaan salah seorang pengunjung page PEPI, mengenai bagaimana standard billiard cue. akhirnya saya mencoba browsing mencari artikel tentang hal tersebut, dan mencoba membaginya bersama para pecinta billiard, tentunya setelah saya terjemahkan terlebih dulu :)

Isak Billiard Store at Surabaya. Cobra Cue

Selain kutipan dari beberapa artikel di web yang saya cantumkan di bawah, saya juga menambahkan sendiri dari pengalaman dan pengetahuan saya sendiri selama berkecimpung di dunia billiard.
Semoga tips ini berguna ya :)
Bermain billiard dengan 'house cue' memang menyenangkan, bila anda menyukai olahraga ini hanya sebagai selingan disaat anda bosan dengan rutinitas pekerjaan anda, dan ingin hang out bersama teman-teman sekedar menjadikan billiard sebagai hiburan saja. Namun bila anda berpikir untuk mulai melakukan olahraga ini sebagai salah satu hobi rutin, atau bahkan profesi :), maka saya sarankan anda mulai berpikir untuk membeli 'stik' atau 'cue' billiard sendiri. Memiliki cue sendiri akan sangat mengembangkan kualitas bermain anda, dengan cue yang anda miliki, anda akan terbiasa dengan karakter cue anda, sehingga anda bisa mempergunakannya secara optimal dan mengembangkan kemampuan skill anda secara pesat juga.
Untuk hobi dan profesional, cue yang dipergunakan adalah yang model 2 piece of cue, atau bisa dicopot, antara bud dan shaftnya. Harganya tentu lebih mahal dibandingkan cue yang 1 piece utuh yang biasa anda pakai sebagai house cue di arena billiard. Ukuran standar cue adalah 57 inches (145cm).
Hal-hal yang harus anda ketahui sebelum membeli cue :
1. Kenali Berat Cue.
Umumnya cue yang lazim dipergunakan untuk cabang pool , memiliki berat antara 18 hingga 21 oz. 
Semakin berat sebuah cue, akan memberikan power yang lebih besar dan memberikan kemudahan untuk anda melakukan banyak putaran dan efek pada cue ball (bola putih), namun keuntungan pada cue yang lebih ringan, anda dapat lebih mengontrol pukulan anda dibandingkan pada cue yang lebih berat.
Untuk pemula ;
disarankan memakai cue dengan berat antara 20-21 oz, umumnya stroke dan ayunan pemula masih belum terlalu bagus, cue yang berat membantu memudahkan melakukan pukulan agar lebih stabil, namun hati-hati, cue yang lebih berat lebih riskan akan kemungkinan 'miscue' dan 'terkena efek' tanpa sengaja.
Untuk advance :
disarankan memakai cue dengan berat di kisaran 19 oz, umumnya stroke dan ayunan yang sudah stabil akan lebih nyaman mempergunakan cue dengan berat yang lebih ringan, karena akan lebih mudah mengontrol pukulan anda dan speed cue ball.
2. Pahami Materialnya 
Cue yang umum di jual , ada yang terbuat dari kayu dan ada yang terbuat dari fiberglass. Kebanyakan pemain lebih menyukai yang terbuat dari kayu, karena kemampuan cue kayu lebih baik dibandingkan fiber. Namun untuk yang menyukai kontemporer art, biasanya memilih jenis fiberglass karena tertarik dengan motif cue fiber yang lebih berwarna dan modern. Kebanyakan cue kayu, berdesign minimalis dan klasik.

The Cobra Cue (IDR 360.000)
Bagian belakang cue, atau bud nya, memiliki bagian yang biasa disebut 'Grip' untuk memegang cue, grip umumnya ada yang polos saja hanya vernis kayu, ada yang dilapisi kulit, karet atau benang nylon. Untuk grip, anda bisa memilih sesuai selera anda, namun sebaiknya besar bud yang baik adalah yang sesuai dengan lebar telapak tangan anda pada saat menggenggam, cue harus bisa tergenggap penuh, tidka terasa terlalu besar untuk genggaman anda. Selain itu, lapisan grip dengan kulit atau karet (sport serie) akan menjadi pilihan yang baik, untuk anda yang tangannya mudah berkeringat.
3. Pilih Cue Tip yang bagus.
Bagian depan cue, atau tip, adalah bagian terpenting dalam sebuah cue.
Tip terbuat dari bahan kulit, umumnya tersedia dalam berbagai pilihan, mulai dari soft, super soft, medium, hard.
Tips yang keras lebih tahan lama dibandingkan tip yang empuk, namun tip yang empuk lebih mudah untuk menahan chalk sehingga lebih kecil kemungkinan 'miscue'. Namun jenis tip ini, tergantung dengan jenis pukulan masing-masing orang. Sehingga harus dicoba dulu sebelum memilih tip.
Untuk jenis tip cue yang terbaik yang bisa saya rekomendasikan, adalah tips Mori atau Kamui. Namun untuk cue break, anda tidak perlu memakai Mori atau Kamui, bisa memakai tip yang lebih keras untuk cue break, seperti merk Samurai misalnya.
Kamui Clear juga memberikan fenomena baru yang menyenangkan untuk pukulan anda, saya rekomendasikan untuk dicoba, namun kamui pada dasarnya lebih keras dibanding mori, jadi kalau anda biasa memakai mori tipe M, maka sebaiknya memakai Kamui tipe S, bila biasa mori S, sebaiknya kamui SS.
Semoga tips ini berguna ya :)

The New Dragon Cue (IDR. 2.000.000)

The New Dragon Cue (IDR. 2.000.000)
sumber :

0 komentar:

Syarat Pembentukan Strategi Knowledge Management

Tulisan berikut merupakan bagian dari laporan skripsi saya ketika memperjuangkan harga diri (*halah) mendaki gunung lewati lembah (*apasiih) demi Sarjana Komputer di UIN Suska Riau. Merujuk pada indikator keberhasilan implementasi KM sebagaimana disebutkan di bagian sebelumnya, setidaknya ada empat prasyarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan KM dengan sukses (Kusno, 2008) yaitu :


1.   Leadership, faktor kepemimpinan (teladan, karsa, dorongan) sebagai learning enabler, sangat dipelukan dalam berbagai aktivitas organisasi, diantaranya diperlukan untuk mewujudkan pengetahuan workers karena seorang pekerja yang senantiasa menggunakan pengetahuan dalam kesehariannya tidak bisa dihasilkan begitu saja tanpa adanya kepemimpinan yang baik.
2.   Budaya organisasi yang baik seperti budaya belajar, saling percaya (mutual trust) sangat diperlukan untuk terjadinya proses kreasi, transfer (sharing) dan pemakaian pengetahuan. Dengan budaya yang kondusif memungkinkan untuk terjadinya pengetahuan worker, pengetahuan-driven culture, collaborative pengetahuan sharing, learning organization, karena leadership yang kuat pun jika tidak didukung oleh budaya/habitat yang kondusif maka akan sulit untuk mewujudkan semua itu.
3.   Kualitas SDM yang memiliki mindset yang positif terhadap pengetahuan sharing maupun teknologi informasi sangat diperlukan untuk menghasilkan pengetahuan-based products/services. Mengingat peran teknologi informasi sangat penting dalam faktor pengetahuan (pengetahuan) dengan segala keunikan dan kemampuannnya dibandingkan dengan aspek lain dalam praktis manajemen, maka tentu saja yang mampu menelola pengetahuan ini adalah orang dengan kemampuan manajerial yang memadai, artinya hanya orang yang memiliki kemampuanlah yang mampu mengelola pengetahuan itu sendiri. Maknanya bukan sekedar human resources management (manajeman sumber daya manusia) seperti beberapa waktu yang lalu menjadi basis pengelolaan organisasi dan perusahaan. Sekarang kondisinya sudah bergeser menjadi human capital asset, modal manusia, bahkan lebih tepatnya adalah modal intelektual (intellectual capitral). Artinya. Yang dikelola adalah intelektual yang dimiliki seseorang, bukan orang secara keseluruahan. proses pengelolaan pengetahuan maka IT literacy menjadi satu hal yang sangat penting dalam implementasi KM.
4.   Infrastruktur IT menjadi prasyarat yang juga harus diperhatikan sebelum menerapkan KM karena peran IT sangat penting dalam membantu pengelolaan pengetahuan di organisasi. Dengan infrastruktur IT yang baik, proses kreasi, distribusi dan pemakaian pengetahuan akan lebih mudah, cepat dan akurat sehingga proses memaksimalkan intellectual capital, organisasi collaborative pengetahuan sharing, value based on customer pengetahuan, transforming enterprise pengetahuan into organizational wealth akan menjadi lebih mudah.

0 komentar:

Meet The Best Billiard Players of The World

Kiri: Ko Pin Chung (No.4 Dunia). Kanan: Ko Pin Yi (No.1 Dunia)
Kala Nyata melebihi Asa. Terdampar satu turnamen bersama Pemain Billiard No 1 Dunia (Ko Pin Yi 柯秉逸) dan No. 4 Dunia (Ko Ping Chung). The World's Greatest Pool Players. *berikutnya Leo Messi dan si mungil Thiago. hehe.
Tuhan itu baik banget yaa, yang tidak kita minta saja diberi, apalagi kita minta :). Laa haula wala quwwata illa billah-Tiada daya dan upaya melainkan pertolongan-NYA. Besok, kudu ada meja billiard dan meja tenis meja di rumah, fardu ain. hehe 

Game
Saya yakin ada jutaan orang yang menginginkan berada di posisi saya sekarang. Termasuk pemain terbaik billiard Indonesia. Bertahun-tahun hanya bisa melihat via layar monitor. "Ko Pin Yi (kiri saya) adalah pemain terbaik No.1 billiard dunia, dan Kon Ping Chung (kanan) No. 4 dunia (sumber: http://www.wpa-pool.com/web/rankings), bisa bertemu mereka bahkan berada satu turnamen serasa masih mimpi. Masih belum mempercayainya. hehe :)
 

Game
Saya bilang ke dia (Ko Pin Yi) saya dari Indonesia, dari kampus NTUST Taiwan untuk turnamen ini, juga kalau saya sering menonton laga internasionalnya di Youtube untuk menemani makan malam dikos-kosan. Dan saya bilang juga, kalua pekan lalu (waktu itu) dia masih bermain di turnamen World Pool China. Dia senang dan raut muka serta apa yang ia ucapkan tidak akan pernah hilang dari ingatan. 

Saya telah menggunakan beberapa tahun belajar billiard ketika masih SMP, setelahnya sangat jarang. Baru menyadari senjata paling ampuh adalah “fokus, tenang dan fisik” sekalipun dalam kondisi tertinggal, tidak boleh terburu-buru, dan kekuatan paling besar adalah “keyakinan”. Dibeberapa pertandingan, sempat tertinggal beberapa set krusial 1-4, 2-5, sebelum akhirnya memenangi lagai 6-4, 6-5, detak jantung pun serasa 90/60. hehe

Full Team of NTUST Billiard at The Gymnasium of Chinese Culture University
Sesaat sebelum bertemu dengan Doi, merasa gugup sebelum turun ke dalam lapangan. Tidak percaya pada apa yang akan saya lakukan dan sempat berbicara dengan diri sendiri sebelum melakukannya. Kaki rasanya bergetar dan saking gugupnya sempat berbicara soal apa yang akan saya lakukan pada pria yang selama ini hanya bisa saya lihat dilayar monitor. Tidak bisa mengingat apa pun kala berlari masuk lapangan dan mencuri kursi baris paling depan. Semuanya terjadi dengan cepat dan adrenalin terpompa kencang. Itu merupakan kejadian yang luar bisa. :D
 
Dinner after tournament
Erick (pemain lokal se-tim) membantu saya. Dia mengambil telepon seluler saya dan berbicara dalam bahasa Taiwan kepada Ko Pin Yi untuk sedia berfoto bersama. Dia tersenyum dan bisa melihat mukanya secara langsung merupakan hal yang tidak akan saya lupakan.
sebelum itu.
Erick: Saide, kamu tahu pemain terbaik dunia ?
Me: iya, sy selalu menonton pertandingannya di Youtube, si Ko Pin Yi dari Taiwan.
Erick: itu ditengah kita mereka sedang bertanding.
Me: kaget, dan masih belum percaya. Kemudian, mulai memperhatikan wajahnya dari lantai 2 tribun. Sy bilang ke dia, kalau wajahnya tampak beda dengan yang di Youtube ?
Erick: iya itu dia, Ko Pin Yi (world`s best player). Dan disampingnya adalah Adiknya, Ko Ping Chung, pemain terbaik No. 4 Dunia.
*tanpa melanjutkan pemibicaraan, saya pukul pundaknya dan langsung berlari mengajaknya turun kebawah dan melihat lebih dekat. Dan memang Benar.
"Kebaikan keduanya sangat luar biasa."
Mereka sangat rendah hati dan baik. Hal tersebut jarang didapatkan dari orang yang populer. Bisa bertemu dia secara langsung adalah momen terbaik. "Luar biasa. Saya yakin ada jutaan orang yang menginginkan berada di posisi saya sekarang." "Saya harap teman hidup di masa mendatang tidak cemburu jika bersua Ko Pin Yi dan Ko Ping Chung adalah hal paling indah dalam hidup."
NTUST Billiard Pool Team 2016

0 komentar:

WHEN 4 papers conferences, 2 papers journal, were accepted.

4 papers conferences, 2 papers journal, were accepted.

Setiap tahunnya punya target sederhana, 2 artikel internasional dan 1 nasional. Malam itu, jauh sebelum sidang akhir tesis, terpaksa berlabuh ke lain hati. Maafkan kami kalau akhirnya nama afiliasi atau kampus luar negeri yang kian meroket. Sebenarnya kita bisa bikin berjodoh, tapi sayang, semangat si anak jalanan nampaknya over dosis ketimbang semangat teman-teman di Kementerian terkait. Terpaksa dan mulai Terbiasa nyaman memilih lakon sebagai pengamen.



Untuk mencapai posisi atau pengakuan internasional banyak cara yang bisa ditempuh, antara lain, perlu bekerja keras menulis penelitian, melamar dana penelitian, melakukan penelitian, dan mempublikasikan di jurnal internasional. Kerja sama dengan posisi sejajar dengan ilmuwan sebidang di luar negeri, juga perlu dilakukan. Yang tidak kalah penting adalah mencoba mempresentasikan hasil riset di seminar internasional perhimpunan kepakaran sebidang. Berusaha menjadi penulis di jurnal internasional bisa menjadi jejak untuk posisi kita diakui di mata internasional.


2 bulan lalu, bagian dari tesis coba dikemas sedemikan rupa dan melahirkan 4 papers conference (ICIKM China, ICMSS Jepang, ICAIT Australia, ICMEM Bali), 2 paper jurnal (International Journal of Computer Science and Information Technology dan Journal of Technology Management). 1 jurnal accepted dan mendapat FREE di ICAIT Australia, 1 paper tanpa revisi dipersilakan memilih jurnal yang dimau di ICMEM Bali, 1 paper mendapat nilai 6 dari interval 7 di ICMSS Jepang. Dengan indexed/published by IEEE explore, Web of Science, Ei Compendex, Scopus, Conference Proceedings Citation Index- Science (CPCI-S) 1990 present, Inspec. Untuk tambahan pengetahuan, CPCI-S adalah conference yang yang di indexed oleh Web of Science-Thomson Reuters. Saya yakin, para pelaku ilmiah cukup memimpikan artikel mereka menjadi bagian dari terbitan Thomson Reuters. 





Tapi SAYANG, tak satupun ada kebijakan SISTEM pendidikan yang mensupport dana seminar internasional mahasiswa. Setelah ngoprak-aprik program kerja Kementerian terkait, ada satu kementerian yang kiranya akan mendatangkan angin segar. Lagi-lagi, setelah komunikasi ke Kementerian tersebut, syaratnya adalah si pengusul harus mempunyai NIDN, jelas mahasiswa, NIDN ??? hmm !!!. Akhirnya, “ngamen” dan berlabuh ke program beasiswa negara lain untuk seminar publikasi internasional menjadi sandaran yang tak terelakan, wal hasil nama afiliasi yang kian meroket di publikasi internasional adalah juruan dan kampus negara lain. 



Beberapa orang mau melakukan sesuatu karena kegemaran, beberapanya lagi melakukan karena tuntutan, ada juga yang melakukan karena cinta mati dibidang tersebut, lebih dari itu ada pula yang punya target ingin mencapai pengakuan internasional atas bidang yang ditekuni. Disatu sisi, ada juga yang sebenarnya sudah melakukan dan berhasil tapi terkendala financial supporting. Yang jelas, apapun alasannya semua ingin berkontribusi sesuai bidang yang ia cintai.

SISTEM pendidikan kategori layanan seminar internasional lebih memilih untuk “berteriak” ketimbang memfasilitasi. Begiutpun kiranya Universitas sering berkoar sana-sini untuk mahasiswa mereka mau semangat publikasi internasional. Pasti pernah dan mungkin sering dengar ketika masa orientasi atau di kelas "Kita itu jauh tertinggal publikasinya dibanding negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Vietnam, mahasiswa masih rada malas mempublikasikan hasil penelitian mereka".


Kalau sudah seperti ini, masihkah student yang dibebek hitamkan. Maka, jika publikasi internasional kita masih sangat jauh tertinggal oleh negara tetangga, Wajar !!!
Semoga berjodoh dilain kesempatan.
Salam kami, si kutu kupret pengamen jalanan. Tetap dalam Perdjoeangan yoo.
----------------------------------------------------------------------------------------
ICIKM (International Conference on Information and Knowledge Management, July 22-24, Beijing, China).
ICMSS (International Conference on Management and Social Science, July 29-30, Yokohama, Japan).
ICAIT (International Conference on Advanced Computer Science and Information Technology, May 28-29, Sidney, Australia).
ICMEM (International Conference on Management in Emerging Markets, August 10-12, Bali, Indonesia).
IJCSIT (International Journal of Computer Science and Information Technology).
Journal of Technology Management

0 komentar:

Marhaban Yaa Ramadhan at Taipei Grand Mosque, Taiwan.

Marhaban Yaa Ramadhan. Taipei Grand Mosque. Buka puasa dan sahur bersama setiap hari.
Please forgive me for anything that I made wrong in the past (mohon maafkan saya untuk segala kekhilafan dimasa silam). One of the most enlightening times was during Ramadan, the Muslim month of fasting.


The simple conclude is during this month (for those of you who are unfamiliar) Muslims don’t eat from sun up to sun down but instead focus on prayer and spirituality (most don’t even drink water during this time.)

0 komentar:

SAADISSS at Maokong, Taiwan

SAADISSS.
‪#‎maokong‬ -> taipei101. ‪#‎filosofikopi‬ ‪#‎Bonus‬
"We believe a shared moment of genuine connection over COFFEE is a simple act that help provide an uplifting part of someone`s day and future". Keindahan, memang harus diberi jarak seperti Maokong dan Gedung Taipei101.




0 komentar:

Antara Logika, Perasaan dan Niatan

Setelah semua jurus dipakai (logika, perasan, mantiq), nasehat dipinta dari para sesepuh, daftar plus-minus, hingga sampailah pada simpulan:

***Begitulah manusia, jika tidak mendapatkan apa-apa mereka bingung, jika mendapatkan satu yang kurang memuaskan, mereka mengeluh, tapi jika mendapatkan dua hal yang mereka inginkan ditambah keduanya sama sama menggoda, dan harus memilih salah satu, kebimbangan mereka akan bertambah***


 
Benar adanya, Hati dan Kepala selalu punya dilemanya sendiri sendiri. Tapi yang satu gak bakal bisa survive tanpa yang lain. 

Kenali lebih dalam dan terpukaulah oleh lugunya sebuah pertanda alam. Akhirnya, tertawakanlah melihat siapa yang muncul didalam cermin ketika anda didepannya.

0 komentar:

Manusia hanya punya sedikit jatah 'Kegilaan', yuuk dipakai

Sore itu, 2006.

Masih teringat jelas dipelupuk mata saat pertama kali nekat berani meninggalkan kampung (gambar 1) ke kota untuk daftar SMA. Sore itu (2006), tengah berlangsung acara perpisahan SMP, belum selesai acara, malah pulang ke rumah, lempar pakaian masukin ke tas, izin ke ortu mau lanjut sekolah (ortu kaget, oh jelas), naik speed boat (transportasi laut), berangkat. Sampai di ibukota kabupaten, sama sekali tidak memikirkan mau nginap dimana, ketika sedang makan malam di waroeng, datang seorang guru yang menawarkan tidur dirumahnya untuk sementara waktu (udah disingkat kali nih ceritanya :D).


Tanjung Baru, Indragiri Hilir, Riau, INDONESIA

Manusia Hanya diberi sedikit "kegilaan" dalam hidup meraka dan Kita jangan sampai kehilangan itu. Sampaikan mimpi mu Kawan, karena jarak bukan lagi tentang miliiaran kilometer, melainkan Kemauan. 

Melihat bangunan sekolah ini (NTU Taiwan. Gambar 2&3) jadi ingat film 3 idiots, satu-satunya film yang tak pernah merasakan fasilitas "Delete" dari hardisk, per 2 bulan sekali ditonton ulang. 

NTU University, Taiwan

2 pesan moral film 3 idiots (saya hanya mengutip sejauh daya ingat *hehe):
Jangan "memperkosa" ilmu pengetahuan, fahami dan nikmati. Universitas adalah lembaga pendidikan bukan panci press cooker.” Atau pernyataan: “Kita memang harus belajar serius, tapi tidak sekedar untuk lulus. Usah belajar hanya untuk menjadi sukses tapi untuk membesarkan jiwa. Usah mengejar kesuksesan, tapi kejarlah kesempurnaan, maka sukses akan mendampingimu.”

“Saat kamu sedang merasa sedih, takut dan gelisah, letakkan tangan di dada dan katakan “AAL IZZ WELL”. Karena sesungguhnya hati kita pengecut dan mudah dikelabui. Jika ada masalah dalam hidup, katakan pada hati semua akan baik-baik saja. Hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, namun paling tidak memberi hati kita kekuatan untuk mampu bertahan.”

NTU University, Taiwan
 Saya tetap sangat berterima kasih kepada semuaanya, orang tua, keluarga, guru dan terutama untuk para kawan-kawan SMA 2 Tembilahan Hulu, aktivis kampus, jika sebagai siswa disana saya selalu merasa sangat dekat, maka sekarang, sejak disini, saya justru merasa jauh lebih dekat lagi. Saya telah dan sangat beruntung untuk bisa merasakan begitu banyak cinta, saya hanya bisa mengatakan terima kasih dan tahu bahwa saya selalu membawanya dalam hati.

NTNU University, Taiwan

NTNU University, Taiwan
 
Ayooo !!! Semangat yaa para Wong Deso (Pelajar dari Kampung).

wa/telegram: +6285271361231
line: saidesaide
IG: saidesank

0 komentar:

DiLAMAR sebagai REVIEWER di International Conference, INDIA.

Pelan pelan akhirnya "DILAMAR". Alhamdulillah 1 goal, Sampai.
Lumayan, nambah-nambah halaman CV. *hehe.



Menjadi REVIEWER (As a Reviewer) di International Conference on Computing, Communication and Information Security (CCIS)-2017, IRET, Karnataka, INDIA (Elsevier Computers Procedia). http://www.ccis.co.in/committee.html.




Entah dari mana panitia tahu informasi diri sepaket dengan bidang yang ditekuni hingga sepekan lalu mendapat invitation menjadi Committee / Reviewer, saya kira panitia bercanda, jelas masih sebagai student. Karena biasanya posisi ini dipercayakan kepada yang bergelar S3 atau sudah bergelar S2 atau paling tidak punya segudang tulisan dan pengalaman menjadi pembicara. Hari ini iseng-iseng crosscheck nama Committe di website, eh nongol juga nama si kutu kupret. Dodit bilang "GOKIL".




Mulai merasakan faedah dari memanfaatkan sosmed (facebook, linkedin, mendeley, dll) sebagai fitur untuk memperkanlkan pengajian (konsentrasi keilmuan) yang ditekuni. Kami selalu percaya, ibarat kartu remi, cepat / lambat kartu As PASTI muncul.

In one story, 2013 silam mendatangi 27 companies untuk sedia sebagai sponsor, hanya 2 atau 3 yang membuka hati, tapi hingga kini kami punya jalinan cinta *eh silaturahmi yang begitu dekat (kartu As).


"you Will when you Believe"
*Hasil tak akan ingkari Upaya*

0 komentar:

'Knowledge' Makhluk seperti itu sebenarnya !!! dan Siapa Legenda Knowledge Management

KNOWLEDGE atau PENGETAHUAN yang berkali-kali kita bicarakan itu sebenarnya “makhluk” apa ?. Pengetahuan itu bisa dibagi menjadi dua (Nonaka 1992, dalam Saide 2015) :
Knowledge is Power (sumber: image)
1.Explicit Knowledge yakni pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain. Ketika seorang member milis memberi solusi dengan menulis di buku, maka sebenarnya itu adalah bentuk explicit knowledge.
2.Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang berbentuk knowhow, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb. Ketika seorang member milis menjawab berdasarkan pengalaman dia, hasil ngoprek atau tidak disengaja dapat solusi misalnya, itu semua adalah tacit knowledge. Tacit knowledge ini kadang susah kita ungkapkan atau kita tulis.

Contoh lainnya, seorang koki hebat kadang ketika menulis resep masakan, terpaksa menggunakan ungkapan “garam secukupnya” atau “gula secukupnya”. Soalnya memang dia sendiri tidak  pernah mengukur berapa gram itu garam dan gula, semua menggunakan know-how dan pengalaman selama sekian tahun memasak. Itulah mengapa Michael Polyani mengatakan bahwa pengetahuan kita jauh lebih banyak daripada yang kita ceritakan.

Ikujiro Nonaka (sumber: image)
Legenda knowledge management tentu tidak bisa kita lepaskan dari Ikujiro Nonaka dengan bukunya The Knowledge-Creating Company. Nonaka menceritakan bagaimana success story Matsushita Electric pada tahun 1985 ketika mengembangkan mesin pembuat roti. Konon pada era tahun 1985, Matsushita Electric menemui kesulitan besar dalam produksi mesin pembuat roti.

Mereka selalu gagal dalam percobaan yang dilakukan. Kulit luar roti yang sudah gosong padahal dalamnya masih mentah, pengaturan volume dan suhu yang tidak terformulasi, adalah pemandangan sehari-hari dari percobaan yang dilakukan. Adalah seorang pengembang software matsushita electric bernama Ikuko Tanaka yang akhirnya mempunyai ide cemerlang untuk pergi magang langsung ke pembuat roti ternama di Osaka International Hotel. Dia dibimbing langsung oleh sang pembuat roti ternama tersebut untuk belajar bagaimana mengembangkan adonan dan teknik khusus lainnya.

Ikujiro Nonaka (1998) dalam Saide (2015), membuat formulasi yang terkenal dengan sebutan SECI Model atau Knowledge Spiral. Konsepnya adalah sebagai berikut:  dalam siklus perjalanan kehidupan kita, pengetahuan itu mengalami proses yang kalau digambarkan berbentuk spiral, proses itu disebut dengan Socialization - Externalization Combination - Internalization.

1. Proses eksternalisasi (externalization), yaitu mengubah tacit knowledge yang kita miliki menjadi explicit knowledge. Bisa dengan menuliskan know-how dan pengalaman yang kita dapatkan dalam bentuk tulisan artikel atau bahkan buku apabila perlu. Dan tulisan tulisan tersebut akan sangat bermanfaat bagi orang lain yang sedang  memerlukannya.

2. Proses kombinasi (combination), yaitu memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk kita implementasikan menjadi explicit knowledge lain. Proses ini sangat berguna untuk meningkatkan skill dan produktivitas diri sendiri. Kita bisa menghubungkan dan  mengkombinasikan explicit knowledge yang ada menjadi explicit knowledge baru yang lebih bermanfaat.
SECI Model atau Knowledge Spiral (Nonaka, 1992)
sumber: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050915036315 (author: Saide, Mahendrwathi)
3. Proses internalisasi (internalization), yakni mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge. Dari keempat proses yang ada, mungkin hanya inilah yang telah kita lakukan. Bahasa lainnya adalah learning by doing. Dengan referensi dari manual dan buku yang ada, saya mulai bekerja, dan saya menemukan pengalaman baru, pemahaman baru dan know-how baru yang mungkin tidak saya dapatkan dari buku tersebut.

4. Proses sosialisasi (socialization), yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain. Ini adalah hal yang juga terkadang sering kita lupakan. Kita tidak manfaatkan keberadaan kita pada suatu pekerjaan untuk belajar dari orang lain, yang mungkin lebih berpengalaman. Proses ini membuat pengetahuan kita terasah dan juga penting untuk peningkatan diri sendiri. Yang tentu saja ini nanti akan berputar pada proses pertama yaitu eksternalisasi. Semakin sukses kita menjalani proses perolehan tacit knowledge baru, semakin banyak explicit knowledge yang
berhasil kita produksi pada proses eksternalisasi.



References:
1. Saide & Mehendrawathi(2015). Knowledge Management Support For Enterprise Resource Planning Implementation. Procedia - Procedia Computer Science, 00, 1–8. http://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.170. 
2. Saide & Rozanda, N. E. (2013). Analisis kebutuhan manajemen pengetahuan pada perusahaan perbankan 1, 343–351. 
3. Nonaka I & Konno N. The Concept of BA: Building A Fondat ion for Knowledge Creation. California Management Review. pp. 40-55. 1998. 
4.  Takeuchi, H. (2005). The New Dynamism of the Knowledge-Creating Company, 1–10.
5.  Nonaka, Ikujiro, and Hirotaka Takeuchi. 1995. The Knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford University Press

0 komentar:

'Merantaulah hingga tersesat berkali-kali'

"Merantaulah hingga tersesat berkali-kali, itulah cara terbaik untuk menemukan jati diri”. Hingga akhirnya saya temukan rasa ini "bukan perusahan/instansi mana yang kita tuju, tapi leader mana yang kita pilih (kita yang pilih)".




Diri ini telah dan sangat beruntung untuk bisa merasakan begitu banyak cinta, hanya bisa mengatakan terima kasih dan tahu bahwa selalu membawanya dalam hati. (terima kasih berarti mengakui bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain)


Persis 17 tahun silam. Teman teman, baru baru ini saya mendengar cerita singkat nan pelik dari teman yang dulu mengikutai kegiatan bakti sosial di kaki gunung semeru jawa timur. Dia mendapati seorang anak yang sedang bermain bola dan bertanya "Adik, adik mau jadi apa kalau sudah besar ?". Si adik menjawab "biar aku jadi petani seperi ayah saja, Om". Dalam benak saya, Sekejam apa negara kita sampai anak se kecil itu tidak berani untuk bermimpi, Sekejam Apa :( :( :( !!!. ini persis 17 tahun silam saya alami. 


Kami ingin terus tumbuh secara personal dan profesional sehingga di masa depan mudah-mudahan Kami bisa kembali ke kampung halaman dan memberikan kembali segala sesuatu yang telah diberikan kepada Kami selama tahun-tahun tak terlupakan. Kami dapat belajar tentang passion dan semangat, belajar tentang mimpi, mempelajari banyak hal dalam satu waktu. Bukan perusahaan mana yang saya tuju, tapi Leader mana yang saya pilih. Leader yang baik mengajarkan dengan cara berbeda.



Semuanya sangat bermanfaat untuk kami, pelajar rantauan, yang hingga kini masih merangkai jalan titik temu antara diri ini dengan ilmu yang dikais. Meniti kehidupan di tanah rantauan. Ya, Diri ini masih mencari, meretas jalan. Sementara waktu, nantikan kami dengan berdo’a di hadapan kerahiban-Nya, semoga kami segera kembali untuk kampung, untuk Agama dan pasti untuk Indonesia merdeka.


0 komentar:

Reliability and Validity using SmartPLS 2.0

In the previous tutorial about CFA or Confirmatory Factor Analysis using SmartPLS, the tutorial is all about how to start a project and do the CFA. And this time, I will explain how to do reliability checking of the data after CFA is performed. So then, we can see the hypotheses are significant or not.

After do the confirmatory factor analysis, you can do a further analysis using Bootstrapping Method... click on the bootstrap menu on the top menu.


You can see a dialog box...but just click Finish...


Then your values will be different than before...


If you want to see the full report, you must click Report then a report window will appear...



In here you see the t-value of each items... click in the Bootstrapping - Outer Loadings


And also in here you can see the t-value of each path coefficient in the Bootstrapping - Path Coefficients (Mean, STDEV, T-values)


But those method not enough... you need to evaluate again using SmartPLS Algorithm again....


Then, you can see the values change again... :p But it's not a loadings... it is a path coefficient...


Open the report and this report is for your final results...let's take a look....


in the path coefficient, you can see the value of coefficient...

In the Latent Variable Correlation, you can see the correlation matrix. Based on the Cornell and Larcker research, the correlation between the same variables (Ci - Ci = 1) need to be changed to the square root of the AVE values and the result need to be greater than other correlation between that variables with other variables...
Example :
AVE CI = 0.87
maybe for example only the square root of 0.87 is 0.97...
So, you can see the other correlation between CI and E, CI and PEOU, and CI and EU are less than 0.97... means the data are reliable...


To see the AVE, you can see in the overview...


So, if you want to know your path or relationship or the line between variables or sometimes called hypotheses are significant or not...you need to make this kind of table...



Beta is the path significant...
T-value...you already have it right?
Then, how to know it's significant?

You can see there are some p that less than 0.001 , 0.01, or 0.05... it is one-tailed t-test...
you need to know what your df... if your data is 55...your df is 54...
Then, the (*) in the p is the significant level...
Open your excel and make this equation

= TINV(p, df)

Example : = TINV(0.01, 54) ... then ENTER... the result is 2.6699
Means that the 0.01 significant level or p < 0.01, requires a t-value > 2.6699

As you can see in the table, the t-value of 3rd row is 2.2378... it is less than 2.6699... So, it's not significant... then Hypotheses is not supported...

Okay...that's the end of the tutorial....if you have anything to ask, feel free to ask me... I'll be happy to help you...hope this information will be useful to you... ^^

Reference: http://intandzikria.blogspot.tw/2013/12/reliability-and-validity-using-smartpls.html 

0 komentar: