If Yes, Say Yes. If No, Say No. Don`t Say Wah Wah !!!!

Finally, I managed to say "NO". If we’re afraid, don’t do it; if we decide to do it, don’t be afraid. Perlu waktu yang tidak sebentar memang.

Don’t say “yes” if we want to say “no”. Don’t say “maybe” if we want to say “never”. We can’t hurt people with our decisions. We always want to please, but at the end we are hurting ourselves; it took me a lot of time to learn how to say “no”, but I finally managed. 

Teringat sebuah paper jurnal berindex tahun lalu saya baca, judul nya UNIQUE yakni "IF YES, SAY YES. IF NO, SAY NO. DON`T SAY WAH-WAH" atau "Jika IA, bilang IA. Jika Tidak, bilang TIDAK. Jangan Bilang Kagum-Kagum".

Tentang KEJUJURAN SIKAP dalam INTERAKSI. Tentang "PERBEDAAN" pendapat yang tak jarang dipandang "ANEH" padahal lumrah. Bukankah setiap Insan Dicipta TUHAN dengan karakter nya masing-masing. Bukankah PERBEDAAN adalah Rahmat. Bukankah ROSUL juga Hidup nya berpindah-pindah (Hijrah). 

Kita sepakat dan sadar betul hidup ini 'keras", tapi nasib tidaklah selalu begitu selama "berusaha" (Man Jadda WaJada” alias “yang bersungguh-sungguh yang mendapatkan"). 

Bukankah DIA (Allah SWT) telah menjamin Rizqi. Perut dicipta, sudah disiapkan isi, bahkan ketika masih dalam perut si Ibu sudah dapat makan. Cicak makanan nya terbang-terbang, bukankah Cicak tidak bisa terbang, bisa hidup.

2 komentar:

Untuk bilang tidak saya harus belajar banyak, akhir akhir ini saya sering mengiyakan sesuatu yang terkadang membuat penyesalan di belakang.

iya Rahma, paling tidak kita belajar untuk tegas.